Westerling dan radio NIROM Cililin sebagai stasiun radio tertua di Pulau Jawa

"Oh...ya andaikata dunia tak punya tentara, 
Tentu tak ada perang yang makan banyak biaya, 
Oh... ya andaikata dana perang buat diriku, 
Tentu kau mau singgah bukan cuma tersenyum, 
Kalau hanya senyum yang engkau berikan, 
Westerling pun tersenyum 

( Lagu Pesawat Tempur - Iwan Fals )

Peristiwa pemberontakan APRA di kota Bandung terjadi tahun 1950. Gembongnya adalah seorang bernama Westerling. 

Sebelum mengacau di Jawa barat, Westerling terlebih dahulu berbuat onar di Sulawesi dengan melakukan pembantaian masal terhadap rakyat di sana. 

Kedatangan Westerling ke Jawa barat tidak langsung memasuki kota Bandung. Westerling tinggal dulu di Cililin, menempati sebuah bangunan yg dahulunya merupakan bekas kantor dan rumah tinggal pegawai Stasiun radio dan telepon jaman Belanda (NIROM), seperti foto pada koran berbahasa Belanda yg terlampir di postingan. Di Cililin ini Westerling membuka usaha jasa transportasi angkutan sayuran dan barang. Dengan jaringan militer yg dia miliki, didapatkan beberapa truk sisa angkatan perang Belanda sebagai armada angkutannya. 

Konon, armada milik perusahaan Westerling ini selalu aman saat melaksanakan tugasnya, tak pernah ada kisah pembegalan atau perampokan terhadap armadanya. Dengan demikian, banyak yg mempercayakan pengangkutan kepadanya. 

Sampai saat ini, bangunan tempat Westerling pernah berkantor dan tinggal masih ada di Cililin. Tepatnya dijadikan ruang kantor Kepala Sekolah SMAN 1 Cililin .

Satu minggu sebelum Ramadhan kemarin, bersama teman2 dari PGWI (Pemandu Geowisata Indonesia) berkunjung ke sana. Kami disambut Bpk. Amar Sudarma. Beliau adalah saksi sejarah, sesepuh Cililin, dan juga penulis buku. Dari beliau kisah2 menarik teruraikan. Sesekali beliau menunjuk ke beberapa titik lokasi, dan menceritakan apa yg pernah terjadi di sana.

Bukan hanya cerita tentang Westerling saja, tapi juga cerita tentang sejarah radio NIROM Cililin sebagai stasiun radio tertua di pulau Jawa, bahkan sebelum dibuatnya stasiun radio di Gn.Puntang. Bagaimana para pekerjanya berpindah-pindah mulai dari stasiun radio yg di Papua, kemudian pindah ke Cililin, berlanjut ke Gn.Puntang dan Rancaekek.

Beliau juga bercerita tentang sejarah Cililin, sejarah kuliner khas Cililin yaitu wajit dan angleng, cerita Dipati Ukur yg pernah membuat benteng pertahanan di sebuah gunung Cililin, dll.

Bersambung...

Penulis : Gan Gan Jatnika